Meskipun panel surya mengandalkan sinar matahari untuk menghasilkan listrik, panas sebenarnya dapat mengurangi efisiensi sel surya. Sebuah tim peneliti dari Korea Selatan telah menemukan solusi yang mengejutkan: minyak ikan.
Untuk mencegah sel surya dari panas berlebih, para peneliti telah mengembangkan sistem termal fotovoltaik terpisah yang menggunakan cairan untuk menyaring panas dan cahaya berlebih. Dengan menghilangkan sinar ultraviolet yang dapat membuat sel surya menjadi terlalu panas, filter cair dapat menjaga sel surya tetap dingin sambil menyimpan panas untuk digunakan nanti.
Sistem termal fotovoltaik yang dipisahkan secara tradisional menggunakan air atau larutan nanopartikel sebagai filter fluida. Masalahnya adalah bahwa larutan air dan nanopartikel tidak menyaring sinar ultraviolet dengan baik.
“Sistem termal fotovoltaik yang dipisahkan menggunakan filter cair untuk menyerap panjang gelombang yang tidak efektif seperti sinar ultraviolet, sinar tampak, dan sinar inframerah dekat. Namun, air, filter yang populer, tidak dapat menyerap sinar ultraviolet secara efektif, sehingga membatasi kinerja sistem,” – Universitas Maritim Korea (KMOU). Sebuah tim peneliti dari CleanTechnica menjelaskan.
Tim KMOU menemukan bahwa minyak ikan sangat baik dalam menyaring cahaya berlebih. Sementara sebagian besar sistem decoupling berbasis air beroperasi pada efisiensi 79,3%, sistem berbasis minyak ikan yang dikembangkan oleh tim KMOU mencapai efisiensi 84,4%. Sebagai perbandingan, tim mengukur sel surya off-grid yang beroperasi pada efisiensi 18% dan sistem termal surya off-grid yang beroperasi pada efisiensi 70,9%.
“Filter emulsi [minyak ikan] secara efektif menyerap panjang gelombang ultraviolet, sinar tampak, dan inframerah dekat yang tidak berkontribusi pada produksi energi modul fotovoltaik dan mengubahnya menjadi energi termal,” kata laporan tim tersebut.
Sistem termal fotovoltaik yang dipisahkan dapat menyediakan panas dan listrik. “Sistem yang diusulkan bahkan dapat beroperasi di bawah persyaratan dan kondisi lingkungan tertentu. Misalnya, di musim panas, cairan dalam filter cair dapat dilewati untuk memaksimalkan pembangkitan daya, dan di musim dingin, filter cair dapat menangkap energi termal untuk pemanasan,” tim KMOU melaporkan.
Seiring dengan meningkatnya permintaan akan energi terbarukan, para peneliti bekerja keras untuk membuat energi surya lebih terjangkau, berkelanjutan, dan efisien. Sel surya perovskit yang kokoh sangat efisien dan terjangkau, dan nanopartikel silikon dapat mengubah cahaya berenergi rendah menjadi cahaya berenergi tinggi. Temuan tim KMOU merupakan langkah maju lainnya dalam membuat efisiensi energi lebih terjangkau.
Daftarkan diri Anda ke buletin gratis kami untuk memperoleh berita mingguan tentang inovasi-inovasi terkeren yang meningkatkan kehidupan kita dan menyelamatkan planet.
Waktu posting: 28-Nov-2023